Banjarnegara – Pembina pramuka di pangkalan SMP/MTs/Sederajat perlu menguasai ilmu kepramukaan. Hal ini yang melatarbelakangi binawasa kwartir cabang Banjarnegara mengadakan kursus scouting skill. Kursus ini bertujuan untuk membekali para pembina pramuka SMP/MTs/Sederajat dalam mendalami ilmu kepramukaan, khususnya keterampilan. Kursus ini diselenggarakan selama tiga hari Kamis-Sabtu, 25-27 Agustus 2022 di sanggar pramuka Banjarnegara.
Peserta kursus sebanyak 48 pembina pramuka dari pangkalan SMP/MTs/Sederajat di Banjarnegara, termasuk Farida pembina pramuka MTs Negeri 1 Banjarnegara. Banyak materi yang diajarkan dalam kursus ini, salah satunya adalah membuat peta. Materi perpetaan ini tergolong rumit karena banyak hal yang harus dikuasai, mulai dari membidik sasaran dengan kompas sampai menentukan arah dalam peta. Sabtu (27/8) Syamyono, pelatih kursus scouting skill menyampaikan cara membuat peta.
“Materi perpetaan ini membutuhkan ketelitian. Ada empat macam perpetaan yaitu peta lapangan, peta pita, peta perjalanan, dan peta panorama. Masing-masing peta punya tingkat kesulitan yang berbeda. Yang lebih membutuhkan ketelitian ekstra adalah menentukan arah Utara dalam peta. Jika arah Utara dalam peta sudah salah ya seterusnya juga akan salah,” tuturnya.
Setelah penyampaian materi selesai, para peserta kursus diarahkan menuju lapangan. Pertama mereka dia jadi cara membuat peta lapangan yang bentuknya tidak persegi panjang. Setelah selesai, kemudian dilanjutkan dengan membuat peta pita. Tentu ini membutuhkan kerja sama kelompok karena tidak bisa dikerjakan individu. Setelah selesai membuat peta pita para peserta kembali ke ruangan untuk menyelesaikan peta lapangan.
“Saya kira jika ingin mendalami keterampilan kepramukaan 3 hari sangat tidak cukup. Paling tidak untuk mengetahui hal dasarnya saja dibutuhkan waktu paling tidak satu minggu. Semakin hari kami merasakan semakin banyak hal yang belum kami ketahui. Harus ada pelatihan lanjutan jika menginginkan mahir keterampilan pramuka,” ujar Farida.
Ibarat siang hari yang terik meminum es teh, bukannya menghilangkan haus justru malah menambah haus. Inilah yang dirasakan para peserta scouting skill, semakin hari semakin haus akan ilmu kepramukaan. (Rin/ak)