Banjarnegara – Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pagentan dan UPTD Puskesmas Pagentan 1 mengadakan kegiatan Bimbingan Kelas Calon Pengantin di delapan desa kecamatan Pagentan sejak Senin (4/9/2023) sampai dengan Senin (18/9/2023). Kegiatan Bimbingan Kelas Calon Pengantin tersebut diawali di desa Karekan dan Plumbungan. Kemudian berturut-turut di desa Majasari, Metawana, Babadan, Pagentan, Kalitlaga, dan terakhir di desa Tegal Jeruk dengan peserta masing-masing sebanyak 15 orang di tiap-tiap desa.
Kegiatan di delapan desa tersebut dimulai pada pukul 09.30 WIB, diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan dari kepala desa atau yang mewakili. Di desa Majasari, Sekretaris Desa Slamet Santoso dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada KUA Kecamatan Pagentan dan UPTD Puskesmas Pagentan 1 yang telah memilih desa Majasari sebagai tempat pelaksanaan bimbingan. Slamet juga berpesan kepada peserta untuk memperhatikan dan menyimak materi dengan baik karena apa yang akan disampaikan sangat bermanfaat untuk bekal pengetahuan dan pemahaman mereka dalam kehidupan berumah tangga nanti.
Dalam kegiatan di delapan desa tersebut, ada dua materi yang disampaikan oleh bidan UPTD Puskesmas Pagentan 1, yaitu Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin. Materi Kesehatan Reproduksi disampaikan oleh Martina Isro’fiana dengan pemaparan tentang definisi kesehatan reproduksi, fungsi, sistem, dan proses reproduksi manusia serta arti pentingnya memahami kesehatan reproduksi.
Materi kedua tentang Menyiapkan Pondasi Keluarga Sakinah yang disampaikan oleh M. Syaiful Abidin, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pagentan menjelaskan tentang landasan spiritual keluarga, tujuan dan relasi perkawinan, dan 5 pilar keluarga sakinah agar terdapat jalinan komunikasi yang baik antara pasangan calon pengantin. Di sela penyampaian materi, pemateri menyisipkan ice breaking agar peserta tetap fokus dan tidak merasa bosan.
M. Syaiful Abidin, Penyuluh Agama Fungsional Kecamatan Pagentan menyampaikan bahwa kegiatan Bimbingan Kelas Calon Pengantin bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan kepada para calon pengantin sebagai upaya mewujudkan keluarga sakinah, sehingga nantinya dapat mengurangi angka perselisihan, perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Selain itu juga agar mereka bisa menciptakan keluarga sakinah yang berpondasi keadilan, kesalingan dan keseimbangan,” ucapnya.
Syaiful berharap dengan kegiatan ini dapat membuka cara pandang calon pengantin untuk memahami masalah kesehatan reproduksi dan pilar keluarga sakinah dalam rangka menyiapkan keluarga sakinah baik secara fisik maupun mental. (MSA)