Skrining Kesehatan dan Pembinaan KKR MTs Muhammadiyah Bawang

Banjarnegara – Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)  di sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang biasa dikenal sebagai trias UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi Screening Kesehatan Anak Sekolah atau dikenal sebagai penjaringan kesehatan, pemantauan kesehatan serta penyuluhan kesehatan.

Penjaringan dilakukan setahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas satu di SD/RA, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA  negeri dan swasta yang dilakukan oleh suatu Tim Penjaringan Kesehatan dibawah koordinasi Puskesmas. Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan penunjang oleh tenaga kesehatan bersama sama kader kesehatan remaja dan guru sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan standar minimal pelayanan bidang kesehatan dan program UKS. Idealnya rangkaian tersebut seharusnya dilaksanakan seluruhnya, namun dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi wilayah setempat.

Penjaringan atau Skrining kesehatan MTs Muhammadiyah Bawang dilaksanakan pada Jum’at (11/11/2022) jam 10.00 WIB, oleh Petugas dari Puskesmas Bawang 1 yaitu Yanti, Ichi dan Norisa. Kegiatan ini dipandu oleh Pembina UKS yaitu Sri Wahyuni yang ikut mendampingi siswa melakukan skrining di ruang kelas VII. Skrining kesehatan ini ditujukan kepada siswa kelas VII maupun yang mempunyai masalah kesehatan yang nantiya akan dirujuk ke Puskesmas Bawang 1 jika ada anak yang mempunyai permasalahan kesehatan.

Pengisian kuesioner oleh siswa didik juga digunakan untuk mengetahui riwayat kesehatan secara umum, informasi kesehatan keluarga, riwayat imunisasi, gaya hidup, kesehatan intelegensia, kesehatan mental remaja, kesehatan reproduksi dan bahan edukasi kelas konseling. Riwayat kesehatan secara umum diperiksa melalui pengisisn delapan pertanyaan meliputi masalah kesehatan secara umum, alergi terhadap makanan tertentu, alergi terhadap obat tertentu, obat obatan yang sedang dimunim saat ini, riwayat dirawat di rumah sakit, riwayat cedera serius akibat kecelakaan, riwayat pingsan/tidak sadarkan diri dalam satu tahun terakhir dan riwayat penyakit tertentu yang pernah dialami. Riwayat penyakit tertentu yang dimaksud adalah anemia/kurang darah, asma, batuk lama dan berulang, campak, diabetes mellitus, hepatitis, penyakit jantung, kejang, TBC paru, sakit perut berulang dan sakit kepala berulang.

Harapannya pemeriksaan dan pengecekan diagnosis tepat waktu dapat memberikan dasar penanganan yang efektif sedini mungkin, sebelum penyakit susah diobati. Disamping itu, KKR (Konselor Kesehatn Remaja) diberi pembinaan materi mencakup kesehatan, penyakit menular dan penyakit tidak menular pada manusia yang disampaikan oleh Ichi. Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) juga dipertanyakan oleh Ichi, sebab Anemia merupakan penyakit kurang darah yang sangat umum terjadi pada remaja. Maka dari itu Kementrian Kesehatan menganjurkan agar Sekolah di Indonesia diberi obat TTD oleh Puskesmas terdekat sebagai bentuk pencegahan terhadap anemia pada remaja.

“TTD itu sangat penting loh bagi premaja perempuan, karena apa? Karena setiap bulannya perempuan itu mengeluarkan darah menstruasi. Tetapi laki-laki juga ikut menonsumsi TTD juga krna bisa mencegah anemia. Disini sudah diberi TTD ya sama Puskesmas,” tanya Ichi

“berapa kali sih kalian minum TTD dari sekolah?” lanjutnya

“satu minggu satu kali, Bu.” ungkap para siswa dengan tegas

Siswa siswi KKR sangat berantusias mengikuti pembinaan ini, karena mereka mendapatka ilmu baru serta pengalaman baru yang nantinya bermanfaat bagi mereka. Skrining kesehatan dan pembinaan KKR ini berakhir pada jam 11.30 WIB menjelang dhuhur dan berjalan dengan lancar. (ak)