Banjarnegara – Sambut tamu dengan anggun pesona penari Ratoh Jaroe membekas di hati hadirin wisuda MTs negeri 1 Banjarnegara pada Selasa (14/6). 12 penari binaan Haki Wanudya Taranggana ini sukses membuat hadirin bersorak bangga. Gerakan tari yang cepat menjadi ciri khas tari Ratoh Jaro ini.
Tarian ini merupakan tari kreasi atau tarian pendatang baru karya seorang seniman asal Aceh yakni Yusri Saleh atau biasa disapa dengan sebutan Dek Gam saat ia merantau ke Jakarta pada tahun 2000-an. Tari Ratoh Jaroe ini mendapat apresiasi luar biasa dengan meriahnya tepuk tangan dari peserta wisuda.
“Tari ini juga memiliki arti yang mendalam, yaitu sebagai tarian yang mencerminkan puji-pujian dan zikir kepada Tuhan Yang Maha Esa. Gerakan tari yang cepat ini tidak mudah jika penari tidak kompak. Senang sekali melihat mereka berhasil membawakan tari yang enerjik.” tutur Haki.
Afifah, salah satu penari Ratoh Jaroe mengaku tegang saat tampil. Dia dan kawan-kawan harus menjaga konsentrasi dan kekompakan. Jika salah satu gerakan lupa maka akan kacau gerakan yang lainnya.
“Ya tegang ya grogi campur aduk jadi satu. Meski demikian kami tetap menari dengan senyum. Tarian ini kan memiliki esensi membangkitkan semangat para wanita, pantang menyerah, pemberani, dan kompak satu sama lain. Kami sudah membuktikan itu dengan sukses membawakan tari Ratoh Jaroe.” jelas Afifah.
Sukses membawakan tarian Ratoh Jaro, para siswa ini tertantang untuk menaklukkan tarian lain. Setelah sekian lama vakum dari dunia pertarian, kini MTs Negeri 1 Banjarnegara semakin menggeliat di bidang seni. Haki, guru tari MTs negeri 1 Banjarnegara akan terus menebarkan cinta budaya Indonesia lewat tari.
“Ada banyak tari di Indonesia yang bisa dipelajari oleh siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara. Saya akan terus berusaha untuk menanamkan cinta budaya kepada mereka.” pungkas Haki. (Rin/ak)