Taufik, Guru MTsN 4 Banjarnegara, Wakili  Jateng Ikuti Diklat Nasional Metodologi Pembelajaran

Banjarnegara – Guru MTs Negeri 4 Banjarnegara, Taufik, menjadi salah satu dari lima utusan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti Diklat Nasional yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Republik Indonesia, yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom meeting dan e-learning pada tanggal 14 hingga 30 Maret 2022.

Diklat/Pelatihan Jarak Jauh ( PJJ ) Metodologi Pembelajaran Angkatan VII khusus guru agama yang dilaksanakan secara online tersebut diikuti oleh 30 peserta  se-Indonesia. Suatu hal yang membanggakan dan patut disyukuri karena mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Pusdiklat RI merupakan kesempatan yang langka,  tidak semua guru memiliki kesempatan untuk mengikutinya.

“Ya, saya sangat bersyukur dan berterima kasih diberi amanah, surat tugasnya langsung dari Kanwil Kemenag Jateng, untuk mengikuti Diklat PJJ Metodologi Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Pusdiklat RI,” ungkap Taufik saat dimintai tanggapan atas keikutsertaannya.

Hal senada juga diungkapkan oleh kepala madrasah atas keikutsertaan salah satu guru MTsN 4 Banjarnegara dalam Diklat tersebut.

“Saya patut bangga dan bersyukur atas keikutsertaan salah satu guru kami, mudah-mudahan selesai diklat ilmunya bisa ditularkan kepada guru-guru yang lain, bisa dikembangkan, sehingga bermanfaat untuk kemajuan madrasah,” ujar Sidik Wibowo Akhmad, kepala madrasah.

PJJ Metodologi Pembelajaran selama lima belas hari dan setara dengan 100 Jam Pelajaran ini memiliki jadwal yang cukup padat. Materi pelatihan terdiri dari teori dan praktik. Ada sekitar tujuh materi teori dalam pelatihan meliputi materi umum dan khusus. Materi umum diantaranya mengenai Building Learning Commitment dan Moderasi Beragama dalam Pembangunan Nasional. Sedangkan materi khusus terdiri dari Konsep Metodologi Pembelajaran, Model-model Pembelajaran, Pemetaan Kompetensi dan Indikator, dan Perencanaan Pembelajaran. Adapun materi praktik meliputi praktik metodologi pembelajaran serta review hasil praktik.

Menurut Taufik, dalam diklat ini peserta dituntut kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi atau IT, karena berkaitan dengan tugas-tugas seperti pembuatan video bahan ajar, video praktik pembelajaran, dan lain-lain. Selain kemampuan tersebut, tak kalah penting adalah, dibutuhkan kesabaran dan kemampuan dalam manajemen waktu yang baik agar semua tugas bisa diselesaikan tepat waktu.

“Butuh kesabaran dan pengorbanan, serta harus punya kemampuan mengelola waktu, karena tugas-tugas yang diberikan tidak sedikit dan harus diselesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan,” ungkapnya.

Penilaian dan kelulusan peserta diklat ini meliputi penilaian sikap 20%, ujian 30%, laporan dan presentasi 50%. Penilaian sikap meliputi kehadiran tiap sesi, etika, dan keaktifan. Ujian meliputi seluruh materi yang telah disampaikan, serta kriteria peserta yang dinyatakan lulus adalah yang mendapatkan nilai kumulatif minimal 76. Adapun peserta yang dinyatakan lulus akan menerima sertifikat yang diberikan setelah seluruh proses pelatihan selesai. (Khm)

Bagikan :
Translate »