Terjun langsung ke lapangan, Ghafira dan Tata Teliti Domba Batur

Banjarnegara – Warga Banjarnegara pasti bangga dengan kreativitas, inovasi dan produktivitas Yoga Tri Widarsa. Warga Desa Gumingsir, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara ini bertekad merubah image tentang desa dan potensi yang dimilikinya. Dia mengawali kesuksesan sebagai pengembangbiakan domba Batur berkualitas.

Atas kreativitasnya dalam pengembangbiakan domba baturnya, Senin, (11/4/22) bertempat di Desa Gumingsir, Banjarnegara salah satu pembimbing riset MTs N 1 Banjarnegara mengajak dua anak didiknya meneliti ternak domba Batur milik Yoga Tri Widarsa.

Hal itu berkaitan dalam penelitiannya yang dilakukan oleh Ghafira dan Tatta siswa MTs N 1 Banjarnegara. Sebab dalam penelitiannya dimaksudkan untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah. Dimana pada penelitian bidang ini meliputi peningkatan kemampuan reproduksi domba Batur dengan teknik memperpendek siklus estrus melalui suplementasi sumber fit estrogen dalam usaha meningkatkan pendapatan peternak di daerah Batur Kabupaten Banjarnegara.

Saat diwawancarai lebih lanjut, Ghafira salah satu siswa kelas 7A ini menyebut bahwa penelitian domba Batur ini bertujuan untuk melakukan peningkatan kemampuan reproduksi domba batur dengan teknik memperpendek siklus estrus melalui suplementasi sumber fit estrogen dalam usaha meningkatkan pendapatan peternak.

“Peneliti memfokuskan kesiapan domba Batur dalam produktivitas siklus estrus melalui supremasi sumber fit estrogen.” terang Ghafira.

Sedang di sisi lain, Yoga Tri Widarsa selaku pemilik ternak domba batur menyebut bahwa sistem pemeliharaan yang diterapkan adalah pemeliharaan secara tradisional.

“Yaitu menggunakan sistem perkawinan alami dengan menempatkan ternak jantan pada kumpulan ternak betina yang bertujuan agar ternak melakukan perkawinan sendiri tanpa memperhatikan waktu birahi ternak.” ujar Yoga Tri Widarsa.

Lebih lanjut, Yoga juga menyampaikan kepada tim riset MTs N 1 Banjarnegara bahwa sifat reproduksi domba Batur secara spesifik memiliki ciri-ciri sebagai berikut; Umur kawin pertama 10 – 12 bulan, umur beranak pertama 15 – 19 bulan, jumlah anak sekelahiran 1 – 2 ekor, siklus berahi 17 – 19 hari, lama berahi 25 – 35 jam, sifat keindukan baik.

Sebagaimana diketahui, estrus merupakan fase yang terpenting dalam siklus estrus, karena dalam fase ini hewan betina menunjukkan perilaku mau menerima hewan jantan untuk melakukan kopulasi. Fase estrus merupakan periode birahi dan kopulasi hanya dimungkinkan pada saat ini.

Atas pengamatan yang dilakukan oleh Ghafira dan juga Tata, tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati perkembangan folikel dan korpus luteum dalam siklus estrus pada domba batur.

“Berdasarkan pengamatan dinamika ovarium domba batur secara kontinu menggunakan ultrasonografi dapat disimpulkan bahwa selama siklus estrus terjadi perkembangan folikel dalam 3 gelombang folikel dan satu siklus estrus berlangsung 40 hari.” tutupnya.

Pasalnya, penelitian atau riset merupakan bentuk kegiatan pembelajaran untuk membangun cara berpikir kritis peserta didik yang memiliki passion menjadi peneliti untuk lebih mendalami, memahami, dan melakukan metode riset secara lebih baik yang sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan pada jenjang pendidikan tinggi. (ran)

Bagikan :
Translate »