Tetap Bertahan, Dua Siswa MTs N 2 Banjarnegara Juara Kompetisi Bahasa Nusantara   

Banjarnegara –  Dua siswa MTs N 2 Banjarnegara kembali meraih juara di ajang Kompetisi Bahasa Nusantara tingkat Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Even ini diselenggarakan oleh Brainteach Indonesia. Dengan tajuk lomba Kompetisi Bahasa Nusantara (KBN 2022).

Torehan kejuaraan ini sangat membanggakan karena  Lomba Bahasa Nusantara 2022 diikuti oleh pelajar di seluruh nusantara.

Adapun hasil kejuaraan yaitu Rizqia Dhurotus Sangadah memperoleh medali emas dan Ahsanul Alkhorimah mendapat medali perunggu.  

“Alhamdulillah masih tetap bertahan untuk menjadi juara. Bukti nyata bahwa siswa kita masih  bisa bersaing di kancah Nasional,” Ungkap Dwi Widiyastuti pembimbing Bahasa Indonesia pada Senin, (18/4)

Hal senada dikatakan oleh Ratna Ayu selaku kepala madrasah, untuk mewujudkan madrasah berprestasi  siswa harus didorong untuk menjadi juara dalam even yang diikuti. Ratna Ayu juga memberi apresiasi atas keberhasilan menjadi juara dan mendapat kategori emas dan perunggu untuk tingkat Nasional.

“Semoga bersemangat terus dan bisa membawa nama baik MTs N 2 Banjarnegara yang tercinta ini,” jelasnya.

Demikian juga sebagai pembimbing Dwi Widiyastuti selalu memberi motivasi bahwa juara adalah hasil dari sebuah ketekunan dalam belajar. Jadi jangan sampai lengah dan tidak belajar. Semangat harus tetap ditumbuhkan agar belajar menjadi habit dan menjadi sebuah kebiasaan.

“ Sedikit tapi konsisten begitu cara belajar yang biak agar hasil belajar maksimal,” jelasnya lagi.        

Dalam kesempatan yang sama Wangid Sunandar selaku kurikulum juga memberi motivasi bahwa bagaimana membuat siswa terus belajar di setiap waktu tidak mudah. Butuh pendekatan baik secara individu ataupun klasikal. Tujuannya tidak hanya segelintir siswa saja yang bersemangat untuk belajar tetapi seluruh siswa di MTs N 2  Banjarnegara dapat termotivasi untuk terus belajar dan berprestasi.

“Hasil belajar memang kembali kepada siswa. Jadi memang tidak mudah kadang rasa malas mengalahkan segalanya. Selain itu guru pembimbing harus lebih kuat semangatnya agar siswa juga tidak loyo dalam belajar,” ungkapnya mengakhiri perbincangan. (dw/ak)    

Bagikan :
Translate »