Banjarnegara – Ilmu beladiri dikenal sejak adanya peradaban manusia, yang pada waktu itu dipergunakan hanya untuk mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya. Sekarang, di samping untuk mempertahankan diri, beladiri digunakan sebagai alat untuk menjaga kesehatan, mencari prestasi dan sebagai jalan hidup. Karate adalah olahraga beladiri yang berasal dari Jepang dan menitikberatkan serangan pada ketepatan tendangan dan pukulan tanpa alat.
Selasa (20/9) setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sebanyak 35 peserta didik putra dan putri melaksanakan latihan karate. Salah satu peserta mengaku menikmati dalam kegiatan ektrakurikuler karate tersebut.
“Saya sangat senang bisa mempelajari olahraga karate ini, dalam mempelajari karate ternyata bukan hanya gerakan namun teori juga disampaikan. Saya menjadi mengerti secara mendalam mengenai karate. Menurut saya ini sangat penting untuk saya kuasai. Bagi saya dengan menguasai olahraga karate, saya dapat melindungi diri saya secara mandiri.” ungkap Muhammad Raihan Nurgunawan yang merupakan peserta didik kelas VII D.
Pembina Karate MTs Negeri 2 Banjarnegara Dwi Setyo Rahmanto menargetkan pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah tahun 2023 membuahkan hasil yang lebih memuaskan seperti yang pernah diperoleh pada POPDA tahun 2019 dimana karate MTs Negeri 2 Banjarnegara memperoleh 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Heru Susanto selaku pelatih olahraga karate MTs Negeri 2 Banjarnegara menjelaskan betapa pentingnya menguasai olahraga karate.
“Menguasai olahraga beladiri seperti karate ini sangatlah penting dikuasai oleh peserta didik. Sebelum saya ajarkan mengenai gerakan, sebelumnya saya menyampaikan teori, salah satunya adalah sumpah karate yang merupakan sebuah perjanjian di dalam karate untuk seorang karateka saat ia akan mempelajari ilmu karate. Sumpah karate tersebut diantaranya yaitu sanggup memelihara kepribadian, sanggup patuh pada kejujuran, sanggup mempertinggi prestasi, sanggup menjaga sopan santun, sanggup menguasai diri. Sumpah tersebut berguna sebagai perjanjian bahwasanya peserta mempelajari karate bukan untuk suatu bahan kesombongan, peserta juga diharapkan dapat bersifat jujur dan memiliki sopan santun, mengontrol emosi serta menguasai dirinya sendiri. Saya juga mengenalkan institut atau lembaga pada mereka.” pungkasnya saat ditemui setelah melatih peserta didiknya. (sn/swp)