Banjarnegara – MTs Ma’arif Mandiraja (Matsamara) Kabupaten Banjarnegara rutinkan kegiatan ngaji untuk peserta didik putri yang uzur/haid guna mengurangi waktu yang terbuang sia-sia begitu saja. Kegiatan ngaji dimana kegiatan tersebut bertepatan dengan jamaah shalat dzuhur untuk peserta didik lainya pada waktu istirahat kedua. (25/5)
Kegiatan ngaji tersebut hanya untuk peserta didik yang uzur/haid pada waktu itu, kemudian dikumpulkan menjadi satu ruang yang terdiri dari peserta didik putri kelas VII sampai kelas IX dengan pembimbing dari guru putri Matsamara.
Dra. Barokatumminalloh mengatakan, awal mula kegiatan ngaji untuk peserta didik putri yang uzur dimulai sejak bulan Ramadhan yang lalu ketika itu pada kegiatan amaliyah Ramadhan semua peserta didik selain yang uzur/haid melaksanakan serangkaian amaliyah seperti tadarus Al-Qur’an dan shalat Dhuha, sedangkan yang uzur/haid mengikuti ngaji bersama guru pembimbingnya.
“Begitu bagusnya manfaat kegiatan tersebut sehingga diterapkan pada hari-hari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti sekarang ini dengan memasukan beberapa pokok materi yang berbeda pada setiap harinya, bahkan dengan pembimbing yang ahli dalam bidangnya,” jelasnya.
Senada dengan itu Supriati selaku kepala Madrasah mengatakan, kegiatan ngaji ini dalam rangka pembinaan peserta didik putri yang uzur/haid supaya ketika peserta didik yang lain menunaikan jamaah shalat dzuhur tidak terbuang sia-sia waktunya.
Beliau juga menjelaskan pembagian pokok materi pada setiap harinya, “Kegiatan ngaji/pembinaan ini diadakan setiap hari selain hari Jum’at diantaranya; setiap hari Senin dengan pembimbing saya sendiri materi tata cara bersuci/mandi wajib, Selasa oleh Dra. Barokatumminalloh materi doa-doa penting dan shalawat, Rabu oleh Nely Sofia Rakhma materi kebersihan dan kesehatan, Kamis oleh Retno Widiarti materi pergaulan lawan jenis, dan Sabtu oleh Dra. Khuliyatul Mukaromah materi kesuksesan masa depan remaja,” jelasnya.
Sementara itu Arintan Mutia Pangesti ketua OSIM Matsamara mengatakan, manfaat dari kegiatan ini bagi peserta didik yang sedang tidak sholat karena uzur/haid tidak banyak membuang buang waktu, karena jika tidak ada kegiatan ini pasti hanya menggunakan waktunya untuk beli jajan, dan saling mengobrol saja.
“Dengan kegiatan ini selain peserta didik yang uzur/haid tidak banyak membuang waktu, juga mendapat tambahan ilmu dari penjelasan yang diberikan oleh guru pembimbing,” tambahnya. (jm/ak)