5 Jenis Ikhlas Yang Perlu diketahui, Nomor 3 Patut Ditiru

Banjarnegara – Selasa, (19/4/22) Nadia perwakilan OSIM MTs N 1 Banjarnegara, melalui kultum yang disampaikan di masjid Darul Ulum, dirinya membahas konsep ikhlas dengan pendekatan tafsir tematik.

Di dalam kultumnya, Nadia mengkaji tentang pengertian ikhlas serta klasifikasi ayat-ayat berdasar pada makna lafadz, periodisasinya (Makkiyah dan Madaniyah), asbabun nuzulnya, serta perubahan lafadz yang memberikan makna yang berbeda pada setiap ayat.

Dengan beberapa penjelasan yang disampaikan melalui kultumnya, remaja yang kini masih kelas 7C berharap dapat memberikan gambaran yang jelas tentang konsep ikhlas berdasar pada perspektif al-Quran dengan pendekatan tafsir tematik.

“Ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah. Ikhlas adalah suasana kewajiban yang mencerminkan motivasi batin ke arah beribadah kepada Allah dan kearah membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah.” jelas Nadia menyampaikan kultum kepada siswa/siswi MTs N 1 Banjarnegara.

Lebih lanjut, Nadia juga menyebut ada lima aspek penting dalam ikhlas, “Yaitu ikhlas dalam arti pemurnian agama ikhlas dalam arti pemurnian agama dari hawa nafsu dan perilaku menyimpang. Ikhlas dalam arti pemurnian amal dari bermacam-macam penyakit dan noda yang tersembunyi. Ikhlas dalam arti pemurnian ucapan dari kata-kata yang tidak berguna, kata-kata buruk, dan kata-kata bualan, serta ikhlas dalam arti pemurnian budi pekerti dengan mengikuti apa yang dikehendaki oleh Tuhan.” tutupnya.

Dari kelima aspek ikhlas tersebut, Nadia juga berharap kepada siswa/siswi MTs N 1 Banjarnegara untuk selalu menjernihkan perbuatan yang telah dilakukannya. Sebab, sikap ikhlas mempunyai kaitan erat dengan niat. Karena adanya sifat ikhlas tergantung pada niatnya. Ketika dalam ibadah seseorang berniat hanya karena Allah SWT (Lillahita’ala), maka akan muncul sifat ikhlas di dalam hatinya, sebaliknya ketika ada campuran di dalam niatnya seperti agar dipuji, mendapat imbalan, dan lain sebagainya maka tidak akan muncul sifat ikhlas di dalam hatinya. (ran)