Setiap anak memiliki potensi kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosial yang perlu di pupuk, dibentuk dan dikembangkan guna mewujudkan generasi yang bertakwa, berkualitas dalam olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga. Kementerian Agama melalui memiliki agenda rutin untuk mewujudkan tujuan tersebut melalui Gebyar Pendidikan Agama Islam mulai tingkat kecamatan sampai dengan tingkat Nasional.
Gebyar Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak tingkat Kabupaten hari Rabu (18/05) ini resmi dibuka. Pembukaan dilaksanakan di Aula Kanto Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara dihadiri Dinas Pendidikan, Pengawas TK/SD, FGTK, dewan juri, para guru pendamping, dan peserta lomba dari TK sekabupaten Banjarnegara.
Kegiatan melombakan 4 cabang lomba, yakni Hafalan Surat Pendek, Praktek Sholat Wajib, Mewarnai Kaligrafi dan Pildacil. Dalam laporan kegiatan, Kasi PAI Kemenag Kabupaten Banjarnegara Sumarna, menyampaikan bahwa selain tujuan di atas, kegiatan juga sebagai ajang silaturahmi guru-guru TK se-kabupaten, motivasi dalam perkembangan pendidikan TK sesama guru dan untuk menumbuhkan kratifitas dan daya pikir anak melalui lomba.
“Nantinya juara 1 dari tiap-tiap lomba akan mewakili kabupaten Banjarnegara di tingkat provinsi Jawa Tengah, yang rencananya akan dilaksanakan 6 Agustus 2016 di Wisma Haji Manyaran Semarang” terang Sumarna. Juara 1,2,3 akan mendapatkan uang pembinaan dan piala, dan Harapan 1,2 dan 3 akan mendapatkan piagam dari masing-masing lomba.
Kepala Kantor Kemenag kabupaten Banjarnegara yang diwakili Penyelenggara Syariah, KH. M. Syafi menerangkan bahwa kegiatan lomba yang diadakan sudah di “cross cek” dengan Al Qur'an dan Hadist, terbukti tidak ada yang menyimpang bahkan di anjurkan. Di dalam lomba sebagaimana di terangkan dalam hadist memberikan dasar seperti perkara yang baik, sportif, dan menghasilkan kebaikan.
“Dengan lomba, bisa mendidik anak untuk pemberani, mandiri, berekspresi, berpenampilan yang bagus, sportif, dan guna evaluasi pendidikan keagamaan sejak dini”,terangnya.
Manusia memiliki fitrah dan seni terhadap segala yang ada di dunia. Ketertarikan terhadap seni dituangkan dalam berbagai bentuk seperti suara, pewarnaan, dan bentuk yang lainnya. Perlu di arahkan dan dikembangkan sesuai dengan aturan agama dan lebih bagus apabila masih kecil sudah terbina, dan ini merupakan Hak Anak ”, tutur M. Syafi.
Setelah dibuka secara resmi, kegiatan lomba yang terlaksana 1 (satu) hari bertempat di 3 lokasi, yaitu, Aula Kantor, Gedung PGRI dan Masjid Al Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara. (Nangim)