Banjarnegara – Pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat MA telah usai pada hari Sabtu (24/08/2021). Diluar dugaan, 2 siswa jurusan IPS MA Nurul Hikmah Kalibening (MANH) berhasil meraih Juara 2 untuk Mapel Fisika Terintegrasi, Dwi Ngarofah (XII) dan Kimia Terintegrasi, Fani Hidayati (XI). Sedangkan untuk mapel Geografi Terintegrasi, memperoleh Juara Harapan 2, Fadillah Khoerotul Janah (XII).
Menanggapi hal ini, Dina Mustikaningsih selaku guru Kimia dan Fisika merasa surprise. Karena merasa hanya memberi materi IPA di kelas X saja, itu pun daring.
“Kalau Dwi Ngarofah memang sudah terlihat menonjol sejak kelas X menguasai banyak mata pelajaran. Tapi Fani Hidayati yang memperoleh materi IPA secara daring pun ternyata juga bisa meraih Juara 2, ini sungguh prestasi yang luar biasa,” tuturnya.
Begitu juga dengan Mukhamad ‘Atikun, selaku guru Geografi, merasa bangga siswanya bisa meraih juara Harapan 2.
“Saya merasa belum maksimal dalam membimbing siswa mengikuti KSM, karena waktu pelaksanaan yang tinggal beberapa hari lagi, sedangkan siswa selama ini hanya mengikuti pembelajaran secara daring”, jelasnya.
Ditemui ditempat terpisah, Jamaludin Latif, selaku Wakil Kepala Bagian Kesiswaan juga memberikan respon senada.
“Ketika diadakan rapat Persiapan KSM melalui Zoom Meeting, 23/07/2021, kami baru mendaftarkan 4 peserta. Namun himbauan dari Kasi Pendidikan Madrasah, Slamet Wahyudi, supaya 6 mapel KSM diikuti semua, membuat kami harus memyeleksi 2 siswa lagi. Dan jujur, 2 peserta susulan ini tidak terlalu diunggulkan. Tapi justru malah menang juara 2. Ini sungguh suatu keberkahan tersendiri bagi kami,” paparnya.
Sempitnya waktu yang tersedia tidak menyurutkan semangat siswa untuk mengikuti bimbingan. Mereka mempelajari materi dari modul secara otodidak dan mengkonsultasikan ke guru mapel masing-masing apabila ada kesulitan, via online.
Achmad Yafi’uddin, selaku Kamad, ketika dikonfirmasi memaparkan,
“Semua itu tidak lepas dari motivasi yang luar biasa dari Kasi Penma. Beliau memberi wejangan yang menurut kami sangat memacu semangat kami dengan kalimat beliau, ‘Jika siswa tidak diberi kesempatan untuk mencoba mengikuti semua mapel yang disediakan, itu berarti anda sebagai guru telah bertindak dzolim terhadap peserta didik. Mereka berhak menunjukkan kemampuan mereka. Tidak boleh memakai alasan tidak mengikutsertakan mereka pada mapel IPA hanya karena di madrasah tersebut tidak tersedia jurusan IPA. Karena setiap anak memiliki potensi tersembunyi yang kadang unik’. Dan kami telah membuktikannya sendiri’.
Ajang KSM ini sungguh wadah yang tepat untuk mengolah dan menggali potensi siswa madrasah untuk lebih menunjukkan bakat dan kemampuannya.
“Harapan kami, jika Juara 1, 2 dan 3 berhak mengikuti KSM tingkat Propinsi, maka semoga pelaksanaannya bisa diselenggarakan secara online. Karena ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Tidak semua siswa merasa nyaman dan baik-baik saja ketika harus melakukan perjalanan jauh dan lama,” harapnya.
“Lagi pula ini masih pandemi dan PPKM belum berakhir. Alangkah baiknya jika hal tersebut dipertimbangkan oleh pihak berwenang demi kebaikan semuanya,” tambahnya.
Dan seolah menjawab doa para guru MA swasta, pada tanggal 02/09/2021, keputusan itu telah dimbil dan disepakati bahwa pelaksanaan KSM MA Tingkat Provinsi akan diselenggarakan di MAN 2 Banjarnegara.
“Itu sesuai dengan harapan kami, karena memberangkatkan siswa kami ke Pekalongan (rencana semula-Red) atau Semarang menjadi pertimbangan tersendiri bagi kami,” ungkap Kepala Madrasah yang biasa disapa dengan Gus Yafi itu, ketika diwawancarai via virtual 06/09/2021.
“Pernah ada madrasah swasta yang siswanya berhak mengikuti KSM tingkat provinsi, namun kesempatan itu tidak mereka ambil karena pertimbangan biaya. Dan Alhamdulillah, di masa PPKM ini bisa kita ambil hikmahnya, sehingga pelaksanaan KSM tingkat Propinsi tidak lagi menjadi momok bagi madrasah swasta,” tutupnya. (asg/ak)