Banjarnegara – Kegiatan latihan Pramuka merupakan agenda rutin mingguan yang sudah menjadi program ekstrakurikuler wajib bagi setiap Madrasah, tak terkecuali MTs Negeri 2 Banjarnegara yang menyelenggarakan latihan Pramuka dibimbing oleh pembina Pramuka dari dalam dan dewan penggalang.
Nur Farida wakil kepala madrasah urusan kesiswaan sekaligus pembina Pramuka penggalang putri menjelaskan terkait dengan kegiatan Pramuka di MTs Negeri 2 Banjarnegara pada Jumat (24/2).
“Kegiatan Pramuka di MTs Negeri 2 Banjarnegara menjadi kegiatan yang paling banyak diminati oleh peserta didik saat mereka sudah kelas VIII maupun kelas IX karena mereka dapat menjadi pendamping penggalang baru yang masih kelas VII. Dalam kesempatan ini, mereka memiliki kesempatan untuk berlatih kepemimpinan” ucapnya penuh semangat.
“Selain sebagai ajang untuk melatih kemampuan kepemimpinan juga sebagai kakak kelas yang tergabung dalam Dewan Penggalang, peserta didik kelas IX dapat menuangkan dan mengekspresikan kepandaian yang dimiliki kepada adik-adik kelasnya.” imbuhnya.
Salah satu peserta didik kelas IX yang tergabung dalam Dewan Penggalang, Sylan Roud Sayda merasakan manfaatnya menjadi salah satu personil di kepengurusan pada Dewan Penggalang di MTs Negeri 2 Banjarnegara
“Sebagai Ketua atau dikenal sebagai Pratama di Dewan Penggalang, saya dapat mengambil manfaat yang begitu banyak. Di sini, saya mencari pengalaman, saya mendapatkan kesempatan untuk berlatih menjadi pemimpin. Selain itu manfaat yang bisa saya ambil saya memiliki kesempatan berlatih berbicara di hadapan adik-adik penggalang kelas VII, sebelumnya saya sering merasa gemetar ketika berbicara berhadapan dengan orang banyak. Alhamdulillah sekarang sudah lebih lancar dan tidak gemetar lagi.” ucapnya dengan mimik wajah yang lucu dan semangat.
Lain halnya dengan apa yang disampaikan oleh Dewan Penggalang Putra Kenzi Wistara Arrafif yang juga merupakan peserta didik kelas IX.
“Saat masuk menjadi Dewan Penggalang, awalnya saya bingung mengenai hal apa yang harus saya lakukan. Namun seiring berjalannya waktu, saya mengerti apa yang harus saya lakukan. Menjadi anggota Dewan Penggalang saya berlatih banyak hal, salah satunya berlatih kepemimpinan, memimpin adik-adik penggalang yang masih duduk di bangku kelas VII. Begitu bergabung pada Dewan Penggalang saya menjadi lebih dikenal oleh adik kelas dan juga Bapak Ibu Guru yang tadinya sama sekali tidak mengenal menjadi lebih tahu.” pungkasnya dengan senyum khasnya. (nf/swp)