Banjarnegara- Pandemi Covid-19 mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan dalam dunia pendidikan. Hal yang paling mendasar adalah merubah cara belajar mengajar siswa dan guru dengan pembelajaran berbasis online.
Strategi ini yang diupayakan dalam Diklat e-Learning yang diadakan MTs Negeri 2 Banjarnegara yang berlangsung selama dua hari (9-10/6) dan diikuti peserta semua guru MTsN sejumlah 54 peserta. Hadir dalam acara Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Banjarnegara H. Slamet Wahyudi didampingi Kepala Madrasah dan Kepala Tata Usaha.
“Dalam kondisi pandemi covid-19 ini, semua peserta diklat diwajibkan mengikuti protokol kesehatan yakni memakai masker, cuci tangan dengan sabun cair, tidak bersentuhan fisik, deteksi suhu badan dengan termo gun sebelum memasuki ruangan dan selalu jaga jarak” kata Ketua gugus covid-19 madrasah, H. Nafis Atoillah
Sementara itu, Kepala Madrasah, H. Ridho Pramono dalam kata sambutannya mengatakan, “Diklat E-Learning di tengah pandemi covid-19, merupakan upaya tepat agar guru sebagai pendidik melaksanakan pembelajarannya dengan cara berbeda tidak seperti masa normal, namun KBM tetap berjalan dengan baik,”
Guru dan karyawan dalam masa pandemi juga supaya mengikuti kebijakan yang diambilnya. “Kami mewajibkan untuk kehadiran di madrasah lewat finger print, kecuali bagi bapak/ibu guru dan karyawan yang melakukan TFH, atau WFH yang mengajukan surat ijin karena berasal dari daerah asal yang dinyatakan zona merah,” tuturnya
Kepala seksi Pendidikan Madrasah, H. Slamet Wahyudi menyatakan bahwa diklat E-Learning idealnya diawali dengan pembentukan kurikulum tanggap darurat terlebih dahulu, selanjutnya adakan diklat e-learning. Insya Allah kami juga dalam waktu dekat atas akan mensosialisaikan kurikulum tanggap darurat.
“Pada prinsipnya, pembelajaran E-Learning tidak boleh membebani dan memberatkan siswa, karena hal yang terpenting dalam ini adalah kesehatan, keamanan dan keselamatan siswa dan warga madrasah,” pungkasnya. (NafisA/Mnh)