MI Maarif Al Falah Joyokusumo di Bulan Juni lalu, baik Kepala Madrasah, yaitu Wahyul Khomisah maupun Gurunya, yang diwakili oleh Susri Anti mengikuti seleksi GTK di Tingkat Kabupaten Banjarnegara. Dengan berbagai upaya dan memaksimalkan usaha, saat itu alhamdulillah masuk 3 besar dengan kriteria penilaian mulai portofolio dan info grafis serta PPT yang akan dipresentasikan.
Tentu saja dalam melaksanakan kewajiban sebagai guru ataupun tenaga kependidikan, guru dituntut untuk kreatif, inovatif, dan selalu berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Duo MIMAU ini yang dulu telah menyiapkan maju ke tahap selanjutnya yaitu presentasi karya tulis ilmiah, berhasil menduduki rangking I / peringkat terbaik tingkat Kabupaten Banjarnegara.
“Kami sangat bersyukur, baru pertama kali mengikuti lomba GTK, baik saya ataupun guru saya mendapatkan anugrah terindah yakni menjadi yang terbaik pada lomba GTK tingkat Kabupaten Banjarnegara. Ini sebuah tantangan dan semoga kreativitas dan inovasi pada diri kami akan terus berkembang. Tentu saja berharap selalu bimbingan dari para senior”. Ucap Wahyul
Dengan mendapatkan peringkat terbaik kemarin, kami melengkapi dan memperbaiki KTI yang disetor maju tingkat provinsi, namun kami belum bisa masuk daftar finalis, yang dari 37 Kabupaten diambil 6 terbaik.
Ini tidak menyurutkan semangat kami dalam berkarya, karena memang guru sudah selayaknya selalu mengembangkan diri dan selalu membuat sebuah karya. Kemarin Wahyul membuat sebuah strategi dalam mencetak generasi CEKATAN (Cerdas Kreatif Inovatif Qur’ani) dengan SENAM ANTIK yaitu, program unggulan MI Al-Falah Joyokusumo SENi Al Qur’an meliputi tilawatil qur’an, tahfizhul Qur’an, kaligrafi, dan qiroati, selanjutnya Marketing/pemasaran, ANggaran dan fasilitas, Tehnologi Informasi, serta Ketenagaan.
Sementara itu, Susri Anti menggunakan media pembelajaran TAHU SUA (Cetak Huruf Susri Anti) dalam mengajarkan pelajaran tematiknya.
“Dengan media ini anak – anak lebih cepat faham dan mereka terlihat sangat antusias, karena media ini kami buat dari papan dengan gambar – gambar menarik yang dicetak dengan pasir berwarna menambah semangat siswa dalam belajar, Alhamdulillah media ini mengukir sejarah dalam lomba GTK”. Kata Susri, guru kelas I.
Kami bangga atas penghargaan yang kami peroleh berupa piagam penghargaan dan Thrope kejuaraan dari Kementerian Agama yang diserahkan oleh Karyono sebagai Kepala Seksi Pendidikan dan Madrasah. Semoga kedepannya nanti kami lebih baik lagi dan bisa mengharumkan nama Banjarnegara. (wk/ak)