Ini Dia Sejarah Puasa Orang Muslim Terdahulu Menurut Aisyah Khoirunisa

Banjarnegara – Dalam Al-Baqarah ayat 183 disebutkan kewajiban berpuasa Ramadhan itu kewajiban umat Islam sebagaimana umat terdahulu. Padahal, puasa umat terdahulu lebih berat daripada puasa yang diwajibkan kepada umat Nabi Muhammad. Itulah yang disampaikan oleh Aisyah Khoirunisa dalam kultumnya pada Selasa, (12/4/22). Bertempat di Masjid MTs N 1 Banjarnegara, Aisah menyampaikan kultumnya mengenai sejarah puasa kepada siswa/siswi baik kelas 7 maupun kelas 8.

Sebagaimana diketahui, firman Arifandi dalam bukunya Tanya-Tanya Seputar Ramadhan mengatakan, seperti diterangkan dalam tafsirnya, Imam Ali Asshobuni menulis riwayat At-Thabari terkait puasanya orang-orang terdahulu.

“At-Thabari Meriwayatkan dari Ad-duy bahwa dia berkata: Telah diwajibkan pula bagi orang Nasrani puasa bulan Ramadhan, diwajibkan bagi mereka tidak makan dan minum setelah bangun dari tidurnya, dan diharamkan bagi mereka menikahi wanita di bulan Ramadhan, maka puasa Ramadhan bagi mereka sangatlah berat, sehingga mereka menggantinya kadang di musim dingin dan musim panas. Ketika mereka menyadari kesulitan ini, akhirnya mereka bersepakat meletakan puasa Ramadhan di antara musim dingin dan panas, yaitu musim semi, dan mereka berkata ‘Akan kami tambahkan puasa selama 20 hari sebagai penebus dengannya atas apa yang telah kami perbuat, maka mereka menjadikan total puasa Ramadhan menjadi 50 hari.” Jelas Aisah melalui kultumnya.

Di sela-sela kultumnya, Aisah juga mengajak kepada teman-teman MTs N 1 Banjarnegara untuk membayangkan betapa beratnya puasa Ramadhan umat terdahulu terutama kaum Nasrani.

“Mereka harus memulai puasa tanpa sahur setelah terbangun dari tidur. Bayangkan saja jika mereka tidur pukul 20.00 lalu terbangun pukul 01.00 karena ingin ke toilet, maka sejak detik itu waktu berpuasa sudah dimulai dan harus sabar tidak makan hingga waktu maghrib.” terangnya.

Setelah membahas bagaimana puasa orang terdahulu, ada salah satu siswa yang menanyakan terkait siapa saja tokoh orang terdahulu yang berpuasa? Mengacu pada firman Allah S.W.T, Aisah mengatakan, di antara tokoh orang terdahulu yang melakukan puasa adalah Nabi Adam, Nabi Daud, dan Maryam.

“Puasa Nabi Adam dikisahkan dalam Tafsir Ibnu Katsir bahwa Nabi Adam AS puasa selama tiga hari tiap bulan sepanjang tahun. Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Adam berpuasa tiap tanggal 10 Muharram sebagai ungkapan syukur lantaran Allah mengizinkannya bertemu dengan istrinya, Hawa, di Arafah.” jawabnya.

Dari kultum tersebut, para siswa/siswi MTs N 1 Banjarnegara menjadi tahu sejarah mengenai puasa di bulan suci Ramadan. Sementara itu, tradisi yang biasa dilakukan ketika berpuasa pada umumnya bukanlah tradisi berdasarkan sejarah puasa di zaman nabi, melainkan budaya asli Indonesia yang sudah tercampur dengan ajaran Islam, pada masa dakwah Wali Songo, dan tetap dilestarikan oleh masyarakat hingga saat ini.  (ran/ak)

Bagikan :
Translate »