Banjarnegara – Pemandangan berbeda nampak pada pembelajaran Geografi di MAN 2 Banjarnegara. Semua siswa kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melakukan pembelajaran persebaran flora dan fauna di dunia khususnya di Indonesia secara langsung di Taman Margasatwa Serulingmas. Sebenarnya kegiatan ini biasanya rutin dilaksanakan setiap tahunnya, namun sempat terhenti dikarenakan pandemi Covid – 19. Prio Pambudi selaku pengampu mata pelajaran Geografi menerangkan kegiatan tersebut.
“Kegiatan pengamatan secara langsung atau bisa kita sebut observasi tentang persebaran flora dan fauna yang ada di dunia merupakan kegiatan rutin dalam pembelajaran saya. Karena saya beranggapan peserta didik akan lebih memahami jika bisa melihat dan mengamati secara langsung. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi kurikulum merdeka. Walaupun madrasah kami belum menggunakan kurikulum tersebut, namun kami sudah mulai belajar untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam pembelajaran kami,” terang guru Geografi sekaligus pelatih tim sepakbola MAN 2 Banjarnegara ini.
Kegiatan observasi ini merupakan pengembangan dari Kompetensi Dasar (KD) persebaran flora dan fauna dimana peserta didik dibawa langsung untuk mengamati serta nantinya menghasilkan sebuah makalah ilmiah tentang persebaran flora dan fauna yang ada di dunia. Kegiatan semacam ini nyatanya membuat peserta didik bisa belajar sambil berekreasi. Mralon Gracia siswa kelas XI IPS 2 mengutarakan pendapatnya mengenai kegiatan kali ini.
“Pembelajaran seperti ini sangat menyenangkan. Rasanya seperti sedang tamasya bersama teman – teman, namun kami tetap belajar dan mengamati. Materi yang disampaikan juga lebih mudah dipahami. Semoga kegiatan seperti ini lebih banyak diadakan lagi,” ujarnya.
Kegiatan secara langsung dibutuhkan agar anak bisa lebih memahami materi. Kegiatan observasi di Taman Rekreasi Margasatwa juga dapat menjadikan momen agar anak bisa melepas penatnya selepas belajar seharian di madrasah. Kegiatan semacam ini merupakan sebuah terobosan agar peserta didik tidak jenuh akan pemaparan materi secara klasik. Diharapkan dengan adanya terobosan macam ini bisa meningkatkan mutu dan kualitas peserta didik di MAN 2 Banjarnegara.