Banjarnegara – Ramadhan tahun ini seakan menjadi obat rindu bagi siswa-siswi madrasah, karena pada Ramadhan kali ini Pemerintah kabupaten Banjarnegara telah memberikan ijin untuk dilakukannya pembelajaran tatap muka, begitu pula bagi madrasah tetap dengan memakai Protokol kesehatan. Dengan diperkenankannya hal tersebut, maka pada Ramadhan 1443 H/2022 M, madrasah pun kembali menyemarakkan kegiatan pesantren Ramadhan yang kurang lebih selama 3 tahun telah vakum.
Alhamdulillah MI Al Ma’arif Panggisari mengadakan program peningkatan keimanan dan ketakwaan dengan sholat duha berjamaah, yang mana setelah sholat selalu diisi pendalaman agama yang di isi oleh para guru guru madrasah dengan bergilir, agar kesannya tidak monoton oleh satu guru. Dengan semangat dan antusias semua siswa siswi MI Al Ma’arif Panggisari mengikuti program tersebut.
Kepala Madrasah Ibu Marsuki mengatakan bahwa program ini baik sekali dilaksanakan karena bisa sebagai sarana pembentukan karakter taat beribadah, “Apalagi khususnya di Bulan Ramadhan selain sebagai sarana pembentukan karakter juga sebagi tambahan amaliah kita di Bulan Ramadhan yang penuh pahala dan barokah,” ucapnya
Diakhir pernyataan Kepala Madrasah mengharap dengan adanya program ini bisa diteruskan dan berharap sebagai salah satu ciri dari “Madrasah lebih baik, lebih baik madrasah”. Siswa-siswi terlihat antusias dalam mengikuti semua kegiatan ini, mulai dari shalat dhuha, pembacaan asmaul husna dan mendengarkan tausiyah dari penceramah.
Kamis (21/4/2022), Wahyu Widianto menyampaikan ceramahnya tentang keutamaan umat Nabi Muhammad SAW dengan umat – umat terdahulu dengan adanya bulan suci Ramadhan yang penuh barokah , pengampunan dan akhirnya terbebas dari api neraka”.
Di hari Jum’at ( 22/4/2022), Alifudin menyampaikan ceramahnya tentang apa si yang akan di dapat bagi orang – orang yang tidak pernah meninggalkan sholat terawih selama bulan Ramadhan”.
“Dengan materi ini diharap siswa siswi lebih semangat lagi untuk sholat terawih berjamaah apalagi di sepuluh hari yang terakhir yang kadang sudah dihinggapi rasa males capai dan jenuh,” ucapnya
Dan di kegiatan hari yang terakhir Sabtu (23/ 4/2022), Jamaludin menyampaikan materi yang tak kalah semangatnya dari penceramah penceramah sebelumnya yaitu tentang lailatu qodar, malam yang penuh berkah ,malam yang dimana lebih baik lebih utama dari pada malam 1000 bulan, di malam inilah para malaikat dan juga malaikat jibril turun ke bumi atas ijin Alloh untuk mengatur urusan manusia di dunia. Diakhir ceramahnya, Penceramah mengingatkan memberi semangat agar siswa siswi MI Al Ma’arif Panggisari tetap dan lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu / belajar di Madrasah yang kita cintai agar menjadi manusia – manusia yang lebih baik berguna bagi orang tua agama bangsa dan negara.
Kegiatan yang cukup singkat tapi besar manfaatnya baik bagi guru maupun murid – murid. Bagi guru, mereka akan lebih giat lagi untuk mencari referensi agar keilmuan tentang puasa dan ibadah ibadah yang dilakukan di dalam bulan Ramadhan lebih dalam dan lebih luas lagi sehingga akan menambah keilmuan dan keimanan. Bagi siswa siswi akan menambah amaliah Ramadhan ,menambah ilmu pengetahuan, dan akan melatih pembiasaan dalam beribadah yang sunah sunah antara lain sholat duha berjamaah, yang diharapkan akan terbiasa melakukan sholat duha walaupun nantinya tidak lagi menjadi siswa siswi MI Al Ma’arif Panggisari.