Banjarnegara- Eka, guru kelas 4.C MI Al Fatah Parakancanggah terapkan model pembelajaran PBL (Project Based Learning) pada pembelajaran mata pelajaran IPAS. Hal ini ia lakukan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, meningkatkan kemandirian siswa dan meningkatkan kompetensi siswa khususnya pada pembelajaran Sains.(4/2)
Umi Ning, pengembang kurikulum MI Al Fatah menjelaskan bahwa,” IPAS merupakan gabungan antara IPA dan IPS. IPAS secara konten sangat dekat dengan alam dan interaksi antarmanusia. Pembelajaran IPAS perlu menghadirkan konteks yang relevan dengan kondisi alam dan lingkungan sekitar siswa,” terangnya.
“ hal ini agar pembelajaran mendapat hasil yang maksimal maka perlu adanya pendekatan model dan metode yang tepat,” imbuhnya.
Sepakat dengan Umi Ning, Eka guru kelas 4C telah menerapkan pembelajaran IPAS dengan belajar langsung ke alam pada materi mengenal jenis-jenis daun dan materi massa jenis.
“ Benar sekali apa yang dikatakan Umi Ning bahwa IPAS sangat dekat dengan alam dan interaksi manusia, maka dari itu saya mempraktikkan langsung pada pembelajaran IPAS materi jenis-jenis daun, anak-anak langsung saya bawa ke alam untuk mengamati secara langsung jenis-jenis daun dengan pendekatan PBL. Dan alhmadulillah anak-anak lebih cepat paham dibanding hanya sekedar menjelaskan dengan metode konvensional,” tandasnya.
Selain materi jenis-jenis daun, saya juga menerapkan pembelajaran IPAS dengan model PBL pada materi massa jenis,” tambah Eka
Durotun Nafisah, kepala madrasah berharap apa yang Eka lakukan dapat menginspirasi rekan-rekan guru lainnya pada penerapan model PBL karena model ini memiliki banyak kelebihan, walaupun ada sedikit kelemahan.
“ Saya harap semua guru dapat menerapkan model PBL seperti yang Eka lakukan pada mata pelajaran IPAS, karena banyak kelebihan pada model ini antara lain pembelajaran lebih bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan serta meningkatkan C4 (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation),” harapnya.
“ Semua model atau metode tentu ada kelemahan termasuk model PBL juga memiliki kelemahan, yaitu manakala siswa tidak memiliki minat atau siswa berasumsi bahwa masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan, maka akan merasa enggan untuk mencoba dan membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.” Imbuhnya.
Semangat menjadi guru kreatif dan inovatif.(nas)