Banjarnegara – Capaian siswa kelas tahfiz MTs Negeri 1 Banjarnegara mulai terlihat. Target lulusan kelas tahfiz adalah minimal hafal 5 juz. Untuk mencapai target tersebut diperlukan perjuangan menghafal dan murojaah secara berkelanjutan. Murojaah merupakan metode menghafal secara berulang-ulang. Bahkan ada ujian yang mengharuskan siswa hafal sekian juz dalam sekali duduk.
Rabu (28/9) di ruang guru, Khourul Mahbub menyimak siswa kelas tahfiz untuk menghafal juz 30 dalam sekali duduk. Teknis setoran hafalan ini bukan perkelas, melainkan perorangan bergantung siswa mana dulu yang sudah siap. Setoran hafalannyapun harus memperhatikan bacaan yang tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
“Alhamdulillah satu persatu siswa sudah mulai setor hafalan sekali duduk. Tidak hanya siswa tahfiz kelas 7 saja, melainkan kelas 8 dan siswa kelas 9 yang tergabung dalam ekstra tahfiz. Untuk waktunya menyesuaikan kesiapan siswa dan ketika saya tidak mengajar juga,” jelas Khoirul Mahbub, guru pembimbing kelas tahfiz MTs Negeri 1 Banjarnegara.
Sementara menurut Abdul Majid yang juga pembimbing halaqah kelas tahfiz MTs Negeri 1 Banjarnegara mengaku sangat optimis dengan perkembangan kelas tahfiz di Madtsansa.
“Bismillah, dengan Madtsansa memiliki guru hafiz maka target, harapan dan cita cita madrasah untuk mengembangkan kelas tahfiz semakin optimis dapat terwujud. Tentu dengan kesiapan program-program sebagai upaya mewujudkan,” terang Abdul Majid.
Aura, siswa kelas tahfiz mengaku butuh banyak persiapan sebelum maju setoran hafalan. Sekarang tidak hanya setoran kepada ustadz pengampu, tetapi juga harus kepada Khoirul Mahbub yang sudah hafal 30 juz Al-Quran.
“Bismillah dengan rajin murojaah dan menambah hafalan saya dan teman-teman bisa mencapai target. Untuk menambah hafalan memang tidak susah, mempertahankan hafalannya itu yang butuh perjuangan dan pantang menyerah,” pungkas Aura. (Rin)