Banjarnegara – Tidak seperti biasanya siswa MIN 3 Banjarnegara dikumpulkan di aula madrasah. Hari ini (30/08) MIN 3 Banjarnegara kedatangan tamu spesial dari penyuluh penyuluh pertanian Kecamatan Madukara yang juga hadir Ir. Rukmi selaku KJF Dinas Pertanian Banjarnegara.
Para penyuluh pertanian mendemonstrasikan cara membuat alat perangkap serangga lalat buah. Budi Harno selaku koordinator penyuluh pertanian kecamatan Madukara dalam sambutannya mengaku sangat senang sekali bisa bekerjasama dengan MIN 3 Banjarnegara serta berharap siswa -siswi yang dilatih hari ini dapat mempraktikannya dirumah baik untuk saat ini atau nanti ketika menjadi petani.
Imron selaku bagian Pengendali Hama Penyakit pada buah sebelum praktik menjelaskan terkait proses terjadinya salak membusuk karena hama lalat buah. Mula-mula lalat betina akan bertelur di kulit buah, beberapa lama kemudian telur menetas menjadi larva dan masuk kedalam buah, setelah larva masuk kedalam buah larva akan memakan daging buah kemudian daging buah menjadi busuk dan larva bertambah besar.
Setelah buah membusuk maka buah akan jatuh ketanah dan larva akan keluar dari buah yang membusuk kemudian menjadi pupa atau kepompong didalam tanah hingga akhirnya menetas menjadi lalat. “Itulah proses lalat buah berkembang yang memgakibatkan buah menjadi busuk,” jelasnyanya
“Kalo buah menjadi busuk kira kira petani bagaimana anak anak? “ tanya pak Imron kepada siswa. “Merugi” jawab anak anak MIN 3 Banjarnegara dengan kompak
Ada cara mengendalikan lalat buah agar hasil pertanian meningkat, yaitu dengan mengendalikan berkembangbiaknya lalat betina dengan cara menangkap lalat jantan menggunakan alat perangkap lalat buah yang akan kita buat, terang Imron
Siswa sangat antusias sekali mengikuti kegiatan tersebut. Menurut Risda siswa kelas 5 bahwa kegiatan ini sangat menarik karena baru pernah membuat alat seperti ini dan sangat bermanfaat untuk menangkap serangga lalat buah.
Untuk mengendalikan 1 hektar tanaman buah salak (Salacca zalacca) dari serangan lalat buah menurut Budi Harno, SP cukup dipasang 7 s.d 10 botol perangkap. Dan sebaiknya dipasang di bagian luar kebun. Alat perangkap lalat ini dibuat dari botol bekas dan diberikan kapas yang diberikan tetesan hormon petrogenon sebagai perangsang lalat jantan. Nantinya lalat jantan akan masuk kedalam botol dan mati. Dengan demikian diharapkan lalat betina tidak dibuahi oleh lalat jantan.
Cara perangkap lalat ini sangat sederhana akan tetapi sangat efektif dalam menangkap lalat buah. Selain dengan perangkap lalat ini juga perlu diperhatikan cara pembuangan limbah buah salak busuk agar tidak menjadi media bertelur lalat betina yaitu dengan cara di timbun.
Menurut Giyanto selaku plt Kepala MIN 3 Banjarnegara merasakan kegiatan bermanfaat bagi peserta didik MIN 3 Banjarnegara. “Kedepannya kegiatan seperti ini akan di sosialaisakan kepada masyarakat sebagai bentuk pengabdian MIN 3 Banjarnegara serta sebagai program kegiatan pelestarian tumbuhan untuk menunjang program kegiatan Madrasah Adiwiyata”, ucapnya.(*sp/mnh)