Banjarnegara–Kegiatan kepramukaan tidak lepas dari tanda-tanda kecakapan yang selalu tersemat pada seragam penggiatnya. Tanda-tanda tersebut merupakan sebuah capaian yang membanggakan. Sebagai salah satu organisasi yang diakui dunia, pramuka ini juga menjadi pionir organisasi di semua sekolah. Salah satu kegiatan yang diimpikan oleh para aktivis pramuka adalah mengikuti pertemuan antar pramuka baik tingkat daerah sampai tingkat nasional.
Dzulfikar Syarifudin Ma’ruf, penggiat pramuka asal MTs Negeri 1 Banjarnegara berkesempatan mengikuti jambore nasional. Usai acara tersebut maka dia berhak mendapatkan tiska atau tanda ikut serta. Tiska ini didapat setelah anggota pramuka selesai mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti lomba dan jambore. Penyematan tiska jambore nasional ini dilaksanakan pada Minggu (5/2) di SMP Negeri 1 Purwonegoro. Dalam bingkai _gathering moment_ Dzulfikar beserta 19 siswa lainnya disematkan tiska oleh Tcitut, pendamping jambore nasional kwarcab Banjarnegara.
“Selamat kalian telah mendapatkan tiska jambore nasional. Sesuai peraturan bahwa tiska ini boleh digunakan selama enam bulan di seragam pramuka kalian. Setelah melewati masa enam bulan, tiska yang diterima harus dilepas dari pakaian seragam pramuka dan cukup disimpan sebagai kenang-kenangan,” ujar Tcitut.
Setelah selesai penyematan tiska acara dilanjutkan dengan penyerahan piagam yang diserahkan oleh Barkah, bindamping putra jambire nasional kwarcab Banjarnegara. Suatu kebanggaan yang akan terkenang sepanjang masa bagi Dzulfikar. Tidak semua anggota pramuka berkesempatan mengikuti jambore nasional.
“Tiska ini adalah bukti saya pernah mengikuti jambore nasional. Meski setelah enam bulan harus dilepas tapi tidak dengan kenangan dan pengalamannya. Saya bangga menjadi pramuka garuda!” kata Dzulfikar.