Menjadi Suatu Kebanggaan Banjarnegara menjadi tuan rumah perhelatan Hari Aksara Internesional ke-50 tingkat Provinsi Jawa Tengah yang bertempat di GOR Kolopaking-Banjarnegara. Undangan hadir dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah, juga dari luar Provinsi, Rabu ini (04/11).
Seremonial acara diawali dengan pementasan drama pengentasan buka aksara oleh salah satu kelompok pembelajaran buta Aksara. Dilanjutkan pagelaran tari gamyong oleh puluhan penari dari siswi-siswi sekolah menengah se-kabupaten Banjarnegara. Tidak ketinggalan penampilan nyanyian lagu Indonesia Raya dan lagu Buta Aksara oleh Paduan Suara dari SMA Negeri 1 Purwareja Klampok.
Kementerian Agama Kab. Banjarnegara ikut berpartisipasi demi kelancaran kegiatan melalui pembacaan doa yang dibacakan Kasubbag TU, Sukarno.
Buta huruf telah menjadi masalah Internasional dan telah dijadikan Isu dan ditangani UNESCO-PBB sejak Resolusi 1667 pada 16 Desember 1961. Kemudian pilot project pemberantasan buta huruf ini diteruskan ke seluruh negara di dunia. Indonesia baru mengirimkan wakilnya pada konversi pada tahun 1964 di Paris. Sedangkan instrumen buta huruf yang terkenal dengan istilah “International letteral day” diputuskan di Jenewa 1965.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo menghaturkan “Sugeng Rawuh” kepada pada undangan dan peserta HAI yang hadir di kota Dawet. Sebagai kabupaten konservasi, Banjarnegara berbangga sebagai tempat kegiatan dan acara tingkat provinsi, nasional maupun internasional.
Sambutan Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Asisten 1 Kesra, menyoroti pengentasan buta huruf di seluruh wilayah Jawa Tengah melalui hasil pendidikan sekolah dan hasil evaluasi angka melek huruf. Kegiatan diakomodir melalui kelompok pendidikan melek huruf dan angka di daerah-daerah di mana hasilnya menunjukkan penurunan prosentase melek huruf dan angka.
Dengan program melek huruf angka secara personal dengan kamampuan membaca, menulis, dan berhitung bisa diterapkan di kehidupan sehari hari disamping tumbuhnya “Budi Pekerti”. Kemampuan juga bisa untuk menganalisa dan memecahkan masalah, memberdayakan hidup serta taraf hidup. Sedangkan 3 kabupaten yang masih tinggi tingkat buta aksaranya, yakni Kab. Brebes, Kab. tegal dan Sragen.
Jawa Tengah berusaha membangun pendidikan dalam komitmen visi dan misi Jawa Tengah menuju masyarakat Jawa Tengah yang sukses dan berprestasi, di akhir sambutannya. Acara HAI ini mengambil tema “Melalui HAI Kita Tingkatkan Kualitas Keaksaraan”
Kegiatan yang sarat makna ini dilaksanakan selama 3 hari (4-6 Nopember) disertai pameran hasil karya pendidikan dan pembelajaran masyarakat dan apresiasi seni dari 35 kab/kota diseluruh Jawa Tengah. (Nangim)