Banjarnegara – Laely Alfiataun Nasroh, salah seorang guru MAN 1 Banjarnegara berhasil membukukan puisi-puisinya dalam antologi dengan judul Lingga Citraleka. Dalam penuturanya, Laely mengatakan bahwa dirinya termotivasi untuk menulis puisi berawal pada situasi pendemi covid-19. Pada masa pandemi dirasa banyak waktu untuk berkarya, untuk produktif.
Laely berharap karya solo ini dapat menyegarkan dunia literasi di MAN 1 Banjarnegara.
“Lingga Citraleka merupakan karya solo saya yang pertama. Dengan antologi pertama ini, saya berharap dapat menyegarkan dan membangkitkan dunia literasi di MAN 1 Banjarnegara. Karena saya melihat sebenarnya di madrasah banyak benih penulis yang bagus-bagus, baik siswa maupun guru Selain itu melalui puisi atau karya sastra lainnya, kita bisa menyampaikan pesan moral yang sangat bermanfaat,” jelasnya pada Sabtu (17/4)
Laely mengaku bahwa Lingga Citraleka akan dijadika tonggak atau pancang permulaan sebuah karya solo yang kelak akan melahirkan karya-karya lain. Baginya ini merupakan sebuah prasasti dalam dunia kepenulisannya.
Kepala madrasah, Sunaryo sangat mengapresiasi atas hasil karya Laely Alfiataun Nasroh
“Saya sangat bangga dengan lahirnya Lingga Citraleka karya guru kami, Laely. Kreatifitas di masa pandemi. Saya ingin ini menjadi motivasi bagi guru-guru yang lain berkarya untuk meningkatkan literasi di masa pandemi,” tuturnya
Sunaryo menegaskan bahwa guru-guru tidak harus menulis puisi. Guru bisa menuangkan ide-ide dalam bentuk karya yang lainnya sehingga bisa lebih menghangatkan dunia literasi madrasah. (swh/ak)