Sesuai edaran dan hasil Raker Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah terkait Implementasi MoU tentang Pembinaan Umat Beragama dan Penangkalan paham Radikalisme antara Kemenag Kabupaten/Kota dengan Polres setempat, Kemenag Kabupaten Banjarnegara melaksanakan kegiatan di maksud Rabu ini (22/06) di Aula Kantor.
Kegiatan dilaksanakan bersamaan acara pentasyarufan zakat Basnas Kabupaten Banjarnegara yang dipungut melalui UPZ Kankemenag untuk periode Januari-Juni 2016. Hadir dalam kegiatan Bupati Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Wakapolres, jajaran Baznas Kabupaten, Kakankemenag, UPZ Kemenag Banjarnegara dan para mustahik penerima zakat produktif dan konsumtif yang berjumlah 476 mustahik.
Dalam laporan kegiatan, Kepala Kemenag Farhani menjelaksan bahwa MoU sebagai sebuah komitmen terkait masalah pembinaan umat beragama yang tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri. Juga dengan adanya radikalisme yang semakin lama semakin marak perlu adanya kordinasi dan kekompakan untuk menanggulanginya. “Hal ini untuk mewujudkan Banjarnegara yang aman, rukun dan kondursif”, tegasnya.
Kepala Polres Banjarnegara, Saiful Anwar memiliki harapan yang sama dengan adanya nota kesepahaman ini. Untuk menjaga Banjarnegara dari paham radikalisme, tidak bisa terlaksana tanpa adanya dukungan dari ulama, sekolah dan pendidik, instansi-instansi yang ada, “Berharap dukungan Bupati sebagai kepala pemerintahan daerah”,jelas Kapolres.
Penandatangan MoU dilakukan oleh Kapolres dan Kepala Kankemenag disaksikan Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo dan hadirin yang di Aula Kantor Kemenag Banjarnegara.
“Kita jangan terlena dengan kondisi Banjarnegara yang keamanannya masih terjaga, tetap harus waspada” ucap Sutedjo Slamet Utomo dalam sambutannya. Puluhan aliran sudah bermunculan, penistaan agama sering terjadi, kekerasan di masyarakat dengan bentuk tidak benar, bahkan ada yang mengaku nabi merupakan tanda agama Islam sedang dalam kondisi kritis.
Sutedjo berharap pembianaan agama dan pembentengan generasi muda harus ditingkatkan melalui wadah seperti FKUB, PHBI dan lain-lainnya harus lebih efektif. Tidak ketinggalan semua pihak bekerja sama jika terdapat masalah di lapangan agar tidak ditangani sendiri, segera laporkan kepada pihak berwajib untuk penanganannya.– (Nangim)