Semarang – Informasi jaman sekarang ini berjalan dengan cepat. Berita yang aktual sudah bisa dikonsumsi publik dan tidak ketinggalan informasi yang bersifat global. Sedangkan media informasi sekarang mendukung hal tersebut terwujud. Hal kendala perioditas sudah tidak menjadi masalah. Hal tersebut merupakan revolusi Teknologi Informasi.
“Kontributor berita di kantor Kementerian Agama kabupaten/ kota di seluruh Jawa Tengah perlu memahami Revolusi Teknologi Informasi ini. Di mana media publikasi berupa situs/ web sudah tersedia di masing-masing Kankemenag”, demikian disampaikan Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jateng , Suhersi di Hotel Grasia siang ini (02/03). Kegiatan berupa Workshop Jurnalistik dan Kehumasan dengan 40 peserta dari Kankemenag Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.
Selain itu harapan berita yang nantinya di publikasi ke web interaktif, juga tidak basi. Dengan tanpa batas ruang publik dan ruang privat, masyarakat membutuhkan publikasi sebagai konsumen informasi dan layanan dari sebuah instansi seperti Kementerian Agama. Perubahan dan cepatnya informasi bisa menjadi opini yang akan mempengaruhi perilaku organisasi di mata publik.
“Salah satu tujuan kehumasan adalah mempertahankan komunikasi yang baik antara Instansi dengan masyarakat. Upaya membangun dan mempertahankan Citra, Image, Komunikasi yang baik, harus ada inovasi untuk mendatangkan manfaat dengan memanfaatkan sarana dan Sumber Daya Manusia”, paparnya.
Peran kehumasan adalah bersifat strategis. Karena tugas dan fungsi Kementerian Agama yang melayani masyarakat mulai kelahiran sampai dengan kematian, memiliki pengaruh yang besar utamanya terkait dengan agama perlu dipublikasikan ke masyarakat.
“Diperlukan peningkatan ugernsinya peran Kehumasan yang selaras dengan kecepatan informasi dan memahami Revolusi Teknologi Informasi yang dituangkan pada web/ situs”,ditekankan. Sihersi yakin potensi pada kontributor berita yang memiliki kemampuan jurnalistik kehumasan bisa terbentuk melalui workshop. Dan harapan ilmu kehumasan dan jurnalistik bisa dimanfaatkan saat bekerja di bidangnya di Kankemenag masing-masing (Nangim)