Semangat Revolusi Mental Pada HAB Kemenag RI Ke-70

Tanggal 3 Januari 1946 merupakan tonggak berdirinya Kementerian Agama di Indonesia. Keluarga Kementerian Agama memperingati setiap 3 Januari yang dikenal sebagai Hari Amal Bhakti (HAB), di mana tahun ini telah mencapai usia ke 70.

Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Ahad ini (03/01) melaksanakan Upacara dalam memperingati momen HAB tahun ini di Alun-alun kabupaten. Semangat terpancar saat dengan seragam baru sesuai edaran Sekjen Kemenag RI dan Kementerian Agama Prov. Jateng.

Kegiatan upacara dihadiri oleh Wakil Bupati, Forkominda, Sekda Kabupaten, Mantan Kepala Kemenag, Kasi dan Penyelenggara, Pengawas, Kepala KUA Kecamatan, Pegawai Kantor Kemenag, Ibu Dharmawanita, Penyuluh PNS dan Non PNS, Guru PNS dan Pegawai Non PNS di Lingkungan Kementerian Agama Kab. Banjarnegara.

Upacara dilaksanakan tepat jam 08.30 dengan pembina Upacara Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo dengan dihadiri 7000 peserta upacara. Bupati menyampaikan pidato Menteri Agama RI pada HAB. Ke-70 Kementerian Agama RI.

Melalui tema “Meneguhkan Revolusi Mental untuk Kementerian Agama yang Bersih dan Melayani”, termaktub harapan besar dan semangat tinggi menyongsong Kementerian Agama lebih baik dalam birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat.

Berharap Kementerian Agama ke depan perlu mempertajam fokus program dan memperkuat sinergi dengan segenap pemangku kepentingan. Dengan satker paling banyak, Kemenag lebih bisa menyumbangkan kontribusinya bagi kesejahteraan bangsa, pembangunan manusia dan kebudayaan.

Di tempat terpisah Kepala Kantor Kemenag Banjarnegara, Farhani mengatakan bahwa Kementerian Agama sedang meluncurkan program bimbingan pranikah atau Kursus Calon pengantin yang mulai terlaksana akhir tahun 2015.Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah sosial terkait angka perceraian dan membangun ketahanan keluarga sejak dini.

Di akhir upacara di lakukan pembagian Al-Qur'an secara simbolis kepada 3 lembaga Keagamaan, Pemberian Zakat Produktif dan konsumtif perwakilan kepada 9 orang, serta pemberian penghargaan juara lomba AKIRA tingkat Kab kepada siswa dan official Roudlotul Atfal (RA).

Sejarah Berdirinya Kementerian Agama

Kementerian Agama resmi berdiri 29 Muharram 1364 Hijriyah, tepatnya 3 Januari 1946. Pembentukan diusulkan oleh KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) pada kabinet Syahrir. Sedangkan untuk Menteri Agama Pertama dijabat oleh H. Moh. Rasjidi.

Pembentukan ini memiliki nilai strategis dan bersejarah bagi bangsa Indonesia, di tengah kancah revormasi membela kemerdekaan. Saat ibukota RI pindah ke Yogyakarta, Kemenag juga ikut hijrah mengikuti keberdaan Ibukota RI. Sejarah mencatat, Kementerian Agama tidak pernah absen dalam seluruh kabinet pemerintahan.

Eksistensi Kementerian Agama hadir guna menjamin kehidupan beragama, dan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai keyakinan. Kementerian Agama memberikan pelayanan keagamaan kepada setiap warga negara secara adil dan proporsional.

Integritas, Etos kerja, dan Kegotongroyongan merupakan bentuk revolusi mental sebagai komitmen ASN Kementerian Agama. Sedangkan Integritas, Profesionalisme, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan diusung sebagai 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama.

Kementerian Agama melakukan langkah dan Upaya Birokrasi demi meminimalisir penyimpangan dan malpraktrik birokrasi. Disamping juga menciptakan lingkungan positif setiap orang berkarya dan berprestasi sesuai bidang dan kompetensinya. (Nangim)