Wajib Diketahui, Tiga Adab membaca Al Quran

Banjarnegara – Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Yang mana, Al Quran merupakan kitab suci utama dalam agama Islam sebagai pedoman hidup di dunia dan di akhirat. Itulah sepenggal kultum yang disampaikan oleh Riska perwakilan kelas 8A siswi MTs N 1 Banjarnegara pada Sabtu, (16/4/22) di masjid Darul Ulum. 

Riska menuturkan bahwa menurut guru besar ilmu tafsir di Universitas Umm Al-Qura Arab Saudi, Prof Muhammad Ali ash-Shabuni, Al Quran didefinisikan sebagai firman dari Allah yang tidak ada tandingannya,

“Diturunkan kepada Rasulullah Muhammad yang merupakan penutup para nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril. Alquran ditulis pada mushaf-mushaf dan lalu disampaikan kepada kita penerus umat secara mutawatir. Sementara itu, membaca, dan memahami Alquran bernilai ibadah.” Tandas Riska

Sebagaimana diketahui, Al Quran memiliki kebenaran secara mutlak, kebenarannya tidak perlu diragukan lagi oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

“Kitab Al Quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Oleh karena itu, ilmu dalam mempelajari Alquran adalah sebaik-baiknya ilmu dan lebih diutamakan dibanding ilmu yang lain.” Terangnya.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad: ‘Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.’ (HR Bukhari).

Adapun sebagai seorang Muslim yang baik, sebelum membaca atau bahkan mempelajari Alquran sangat perlu dalam memperhatikan adab-adabnya.

“Apa saja adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Alquran ?” tanya Riska kepada siswa/siswi MTs N 1 Banjarnegara.

Berikut ini adab-adabnya yang disampaikan oleh Riska. Yang pertama memulai membaca Alquran dengan isti’adzah.

Kalimat isti’adzah atau taawudz merupakan sebuah doa untuk memohon penjagaan dan perlindungan dari godaan setan. Pertama adalah membaca Alquran dalam keadaan suci, duduk dengan sopan dan tenang.

“Ketika membaca Alquran seorang Muslim dianjurkan dalam keadaan suci dari najis Baik itu badan, pakaian, maupun tempat membaca Alquran harus terbebas dari najis.” Tandas Riska

Dan yang kedua yaitu membaca dengan tartil. Membaca dengan tartil (pelan) dan tidak terburu-buru, agar dapat menghayati setiap ayat yang dibaca.

Dan yang ketiga membaca Al Quran dengan tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah,

“Seperti contohnya tidak mengganggu yang sedang salat, serta tidak membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah Alquran dengan suara yang lirih dan khusyu.” tambah Riska.

Adab-adab tersebut merupakan patokan bagi seorang muslim untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Alquran . Dengan demikian, diharapkan agar setiap Muslim selalu menjaga adabnya dalam mempelajari ataupun membaca kitab suci Alquran . (ran)

Bagikan :
Translate »